MAKALAH
DAMPAK
KENAIKAN HARGA BBM PADA INDIKATOR EKONOMI
Oleh:
1. FAWAIDIL HAQ A.M (1400631016)
2. HANIFATUL AZIZAH (1400631017)
3. RIZKY ILHAM A.M (1400631011)
4. M. RIZAL FAHMI (1200631023)
5. INGGRIT SETIO W. (1400631005)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG
Sejarah
ekonomi Indonesia adalah kisah pertarungan gagasan atas dua pokok soal penting:
kepantasan subsidi dan nasib kemakmuran ekonomi. Kerap kali kedua ide tersebut
bertemu dalan satu komoditas utama: minyak. Pada awal 1980-an Indonesia pernah
mendapatkan rezeki minyak (oil boom) akibat harga minyak melesat menjadi US$
30/barrel, dari harga sebelumnya dikisaran US$ 10/barrel. Bonanza minyak itu
diperoleh karena Indonesia menjadi eksportir minyak, sehingga tiap kenaikan
harga minyak internasional merupakan berita gembira karena penerimaan negara
meningkat. Tetapi,
sejak 2003 Indonesia telah menjadi importir neto minyak sehingga kenaikan harga
minyak internasional menimbulkan petaka yang panjang.
Pengalaman
2005 dan 2008 lalu merupakan cerita pahit betapa menderitanya masyarakat akibat
kenaikan harga BBM. Pemerintah tidak mampu melindungi rakyatnya dari situasi
tersebut, meskipun dana kompensasi sudah diberikan (BLT).
Rencana pemerintah untuk
membatasi subsidi BBM, walaupun terkesan terlambat, layak untuk diapresiasi.
Pertanyaannya, apakah pemerintah benar-benar mempunyai keberanian untuk
merealisasikannya. Pandangan tersebut sangat beralasan, mengingat
ketidaksolidan pendapat para menteri dalam berbagai kesempatan,serta pengalaman
2011 di mana pemerintah beberapa kali berencana mengurangi subsidi BBM tetapi
rencana tersebut dibatalkan salah satunya akibat tidak tahan kritik pengamat.
Kenaikan
BBM yang cukup drastis merupakan konsekuensi yang harus dihadapi akibat ruang
fiskal yang semakin sempit serta ketidakberanian pemerintah menaikkan harga BBM
dalam beberapa tahun terakhir. Tantangan utama saat ini adalah bagaimana
membangun komunikasi dengan rakyat terkait dengan rencana pembatasan subsidi
serta bagaimana mengalokasikan dana hasil penghematan secara optimal.
Dengan
bahasa yang mudah dimengerti, masyarakat perlu diedukasi melalui berbagai forum
dan media. Rakyat perlu dipahamkan bahwa Indonesia bukanlah negara yang kaya
akan minyak, gas alam dan batu bara seperti yang dipersepsikan selama ini.
Fakta bahwa harga BBM di Indonesia jauh lebih murah dari pada harga di banyak
negara berkembang perlu dipaparkan dengan jernih.
Pemerintah
perlu membuat program yang menyentuh langsung kepentingan rakyat. Program
seperti pengembangan infrastruktur dan transportasi publik, serta penyediaan
tempat tinggal, sekolah dan rumah sakit murah bagi kalangan berpenghasilan
rendah akan sangat mengena. Pemberian dana bantuan tunai perlu dilanjutkan
dengan nilai yang disesuaikan untuk mengakomodasi kenaikan harga kebutuhan
akibat inflasi. Semua rencana tersebut harus dikomunikasikan dengan baik,
sekali lagi melalui bahasa yang mudah dimengerti rakyat. Di negeri mana pun,
menaikkan harga BBM bukanlah kebijakan populer, tetapi apabila pemerintah tidak
menerapkan rencana tersebut, mereka tidak saja akan kehilangan kesempatan untuk
memperbaiki profil dan efektivitas APBN, tetapi juga akan kehilangan
kredibilitas. Impaknya, efektivitas pemerintah SBY pada masa mendatang akan
semakin menurun dan berpotensi menjadi lame duck, jauh sebelum Pemilu 2014
dilaksanakan.
Para
pemimpin tidak boleh takut kepada pengamat tetapi harus takut kepada sejarawan;
karena sejarawan akan mencatat karya mereka sedangkan pengamat akan selalu
mengkritik setiap kebijakan pemerintah. Bagi seorang pemimpin sejati, tidak ada
yang lebih membanggakan daripada menghasilkan karya besar yang memakmurkan
rakyat dan dicatat oleh sejarah dengan tinta emas.
1.2. RUMUSAN
MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1.
Bagaimana
dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap perekonomian Indonesia?
2.
Bagaimana
dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap pertumbuhan ekonomi?
3.
Bagaimana
dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap inflasi?
4.
Bagaimana
dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap buruh?
5.
Bagaimana
dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap pengangguran?
6.
Bagaimana
dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap harga bahan-bahan pokok?
7.
Bagaimana
dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap laju inflasi?
8.
Bagaimana
dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap penggunaan transportasi umum?
1.3. MANFAAT
YANG DIPEROLEH
Adapun manfaat dari penulisan makalah
ini adalah:
1.
Untuk
mengetahui dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap perekonomian Indonesia.
2.
Untuk
mengetahui dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap pertumbuhan ekonomi.
3.
Untuk
mengetahui dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap inflasi.
4.
Untuk
mengetahui dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap buruh.
5.
Untuk
mengetahui dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap pengangguran.
6.
Untuk
mengetahui dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap harga bahan-bahan pokok.
7.
Untuk
mengetahui dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap laju inflasi.
8.
Untuk
mengetahui dampak kebijakan menaikkan BBM terhadap penggunaan transportasi
umum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGARUH
KENAIKAN HARGA BBM TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
Indonesia
merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi, akan tetapi lumbung minyak
di tanah air ini banyak dikelola oleh perusahaan asing dikarenakan keterbatasan
SDM yang dimiliki indonesia. Pertamina sebagai jargon BUMN dalam pengelolaan
minyak bumi hanya sebagai pajangan dan Pemerintah lebih bernafsu memberikan
izin pengelolaan kepada perusahaan asing untuk mencari keuntungan tersendiri
tanpa mempedulikan kesejahteraan rakyatnya.
Beberapa tahun
belakangan ini pemerintah sering sekali mengeluarkan wacana yang menyerukan
kenaikan harga BBM , ditahun ini juga
pemerintah sudah menetapkan akan melakukan kenaikan BBM. kenaikan harga BBM
justru semakin mensengsarakan rakyat, belajar dari kenaikan BBM tahun 2005 dan
2008 justru menimbulkan polemik dan kesengsaraan dalam masyarakat. Akan tetapi
Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan hal yang kontaradiktif dengan
kondisi yang dialami masyarakat bahwa harga kebutuhan pokok stabil bahkan
beberapa bahan pokok mengalami penurunan terutama beras, gula naik sedikit
begitu pula dengan minyak goreng dan harga-harga lainya masih dalam batas
wajar. Aneh bin ajaib, pernyataan ini sungguh jauh dari normal dan hanya
mementingkan kepentingan pejabat saja tanpa melihat rakyatnya menjerit akibat
kebijakan sesat ini.
Kenaikan BBM juga
akan meningkatkan laju inflasi. Memandang kenaikan harga BBM justru berdampak
pada peningkatan harga-harga sehingga mendorong laju inflasi pada level yang
cukup tinggi yang dapat memicu gejolak sosial di masyarakat serta meningkatkan
jumlah masyarakat miskin akibat daya beli masyarakat makin merosot.
Kebutuhan akan
komoditas BBM sudah menyentuh semua aspek kehidupan. Tekanan harga pada
komoditas BBM akan berpengaruh pada harga barang atau jasa lainnya. Kenaikan
harga BBM yang disertai dengan peningkatan harga barang berimplikasi pada
menurunnya daya beli masyarakat. Ini akan semakin memberatkan masyarakat kecil
di saat momen kenaikan harga BBM berdekatan dengan hari raya lebaran dan masa
liburan sekolah.
Selain itu kenaikan harga BBM
bersubsidi akan berimplikasi pada melonjaknya tingkat kemiskinan. Meski
pemerintah berjanji untuk memberikan kompensasi pada masyarakat kecil namun
dampaknya dinilai tidak akan signifikan.Kompensasi yang bertujuan sebagai
jaring pengaman agar masyarakat miskin tidak semakin jatuh ke jurang kemiskinan
justru berpotensi dimanfaatkan oleh agenda politik. Pasalnya, dalam waktu dekat
Indonesia akan memasuki masa pemilihan umum (pemilu).Orang miskin akan semakin
bertambah karena ada kepentingan politik untuk pencitraan.
Selain berpengaruh
terhadap perekonomian di Indonesia kenaikan harga BBM juga berpengaruh terhadap
kondisi social rakyat Indonesia. Kemudian terkait dengan dampak sosial adalah
adanya anggapan bahwa Pemerintah hanya mementingkan kepentingan kelompok asing
dan golongan kaya yang hanya mencari keuntungan bahkan aspek sosial yang selama
ini terabaikan seperti fasilitas jalan raya yang banyak berlubang, bangunan
sekolah banyak yang rusak, belum lagi persoalan sampah yang menumpuk tidak
dikelola mengancam kesehatan.
Lambannya peran
Pemerintah mengatasi aspek sosial ini akan menyulitkan pengambilan keputusan
terkait kebijakan yang akan dibuat sehingga nantinya akan menjadi tidak optimal
secara keseluruhannya. Ditinjau secara menyeluruh bahwa kehidupan masyarakat di
kota dan daerah berbeda sehingga peran pemerintah Pusat dan Daerah diharapkan
dapat bersinergi dengan kondisi sosial yang nampak saat ini. Dan masih banyak
pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan akibat kenaikan BBM di Indonesia di segala aspek kehidupan.
Indonesia memiliki
banyak potensi sumber daya alam yang dapat dijadikan bahan bakar. Seharusnya
pemerintah fokus pada bagaimana mengembangkan potensi sumber daya alam tersebut
sehingga persediaan energi dapat terbarukan dan dapat menyerap lapangan
pekerjaan bagi masyarakat luas. Selama ini pemerintah hanya fokus pada politik
ditingkat pusat dengan isu demokrasi berkeadilan tetapi selama itu pula proses
hukum di negeri ini banyak yang terabaikan dan pembangunan infrastruktur yang
tidak optimal. Seolah kebijakan yang dibuat hanya untuk formalitas sebagai
pembuat kebijakan yang hasil akhirnya justru soal berapa banyak perolehan hasil
pemilu mendatang untuk mempertahankan suara pemilihan atau mungkin juga soal
kebijakan ekonomi yang pro kepada pihak asing sehingga aspek sosial dan ekonomi
rakyat menjadi terabaikan.
Jika minyak bumi dikelola oleh
BUMN maka keuntungan akan lebih dirasakan oleh masyarakat. Pengelolaan yang
dominan oleh asing menandakan negara gagal dalam memanfaatkan SDA yang ada.
Kenaikan harga BMM jelas tidak mensejahterakan rakyat, seharusnya pemerintah
memikirkan solusi cerdas seperti negara penghasil minyak lainnya yang mengelola
minyaknya dengan baik dan menjualnya lebih murah di dalam negeri.
B. PERTUMBUHAN
EKONOMI
Apapun pertimbangan menaikkan
harga BBM, bagi kalangan miskin atau nyaris miskin, implikasinya hanya satu:
kenaikan harga kebutuhan pokok. Sebaliknya menurut pemerintah, tak mungkin kas
negara terus-menerus dipakai untuk menambal subsidi BBM karena sektor lain
menjadi terbengkalai.
Menurut catatan Badan
Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, tahun lalu besaran subsidi kesehatan
hanya Rp43,8 triliun, infrastruktur Rp125,6 triliun, bantuan sosial Rp70,9
triliun, sementara subsidi BBM menyedot dana paling besar, Rp165,2 triliun.
Padahal itu belum termasuk subsidi listrik yang berjumlah Rp 90 triliun,
sehingga secara total subsidi energi APBN 2011 mencapai Rp 255 triliun.
Realisasi subsidi BBM juga cenderung membengkak dari angka acuan karena
konsumsi BBM yang tak terkendali.
Tahun 2010 misalnya, subsidi
BBM yang mestinya habis pada hitungan Rp 69 triliun kemudian membesar menjadi
Rp 82,4 triliun. Hal sama terulang pada 2011 dimana anggaran subsidi Rp 96
triliun kemudian bengkak menjadi hampir dua kali, yakni Rp 165,2 triliun.
Akibatnya kesempatan berinvestasi dalam bentuk infrastruktur dan pembangunan
nonfisik, termasuk kesehatan dan pendidikan, menjadi lebih sedikit. Pengurangan
subsidi BBM, menurut pemerintah, akan dialihkan sebagian pada program
infratsruktur, meski belum jelas apa saja bentuknya dan bagaimana realisasinya.
Enny Sri Hartati dari INDEF
menilai situasi ini sangat tak adil bagi kelompok miskin. Lebih tepat sasaran
kalau kemudian diarahkan pada pembangunan infrastruktur atau program
pengentasan kemiskinan lain.
C. INFLASI
LEBIH TINGGI
Pengamat ekonomi Aviliani
menyatakan, pemerintah harus mewaspadai risiko melambungnya inflasi jika harga
bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan. Dia memperkirakan, kenaikan harga BBM pada
kisaran Rp 1.500 hingga Rp 2.000 akan memicu tingkat inflasi nasional menjadi
6,5 persen pada tahun ini. Jika kenaikan BBM berkisar Rp 1.500 sampai Rp 2.000
kemungkinan inflasi akan bertambah sekitar 1 hingga 2 persen sehingga inflasi
nasional akan naik menjadi sekitar 6,5 persen. Badan Pusat Statistik (BPS)
sebelumnya mengumumkan bahwa laju inflasi umum tahun kalender 2011 mencapai
3,79 persen.
Bank Indonesia juga
memperkirakan jika harga BBM dinaikan pada kisaran Rp 500 hingga Rp 1.500 maka
akan menimbulkan inflasi lebih dari 5,5 persen. Menurut Aviliani, pemerintah
tidak memiliki pilihan kecuali menaikan harga BBM akibat melambungnya harga
minyak mentah dunia. Hal itu terutama setelah Iran menghentikan ekspornya ke
negara Eropa. Harga minyak sempat mencapai 115 dolar AS per barel. Inflasi
akibat kenaikan harga BBM tidak akan menimbulkan gejolak asalkan rupiah tetap
pada kisaran RP 8.500 hingga Rp 9.000 per dolar AS.
Selain itu, tingkat konsumsi
masyarakat tetap tinggi. Karena kecenderungan masyarakat Indonesia ketika
rupiah menguat, maka konsumsi akan meningkat juga. Dengan tingkat konsumsi yang
tetap tinggi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan tetap terjaga di
kisaran 6 persen pada tahun ini. Sebabnya, sekitar 64 persen angka pertumbuhan
nasional ditopang dari konsumsi.
Kenaikan harga BBM senilai Rp
2.000 per liter dari harga sekarang akan menghemat anggaran subsidi sebesar Rp
26 triliun dengan inflasi tinggi. Guna menekan inflasi tersebut maka pelarangan
penggunaan konsumsi BBM bersubsidi khusus untuk mobil pribadi dinilai lebih
kecil risiko inflasinya dibanding kenaikan harga BBM untuk semua kendaraan.
Sementara itu, pengamat
perminyakan Kurtubi mengatakan, pemerintah harus segera menyesuaikan harga
bahan bakar minyak bersubsidi seiring dengan tren naiknya harga minyak dunia.
Krisis finansial yang terjadi di Uni Eropa dan Amerika, serta ketegangan antara
Iran dan negara barat terkait sanksi ekspor minyak Iran menjadi faktor utama
pemicu naiknya harga minyak dunia. Kenaikan BBM Rp 1.500 per liter, akan
menjadi kebijakan yang paling realistis. Kurtubi memperkirakan, harga minyak
dunia akan menembus 120 dolar AS per barel untuk Indonesian Crude Price (ICP),
bahkan jika Selat Hortmutz ditutup akan mencapai 120 dolar AS hingga 130 dolar
AS per barel.
D. DAMPAK
TERHADAP BURUH
Pengaruh kenaikan harga
BBMakan sangat terasa untuk para buruh nasional. Apalagi, 46 Komponen KHL dalam
Permenaker 17/2005 sudah otomatis akan naik nominal harganya. Contoh sederhana,
harga sandang, pangan, sewa kamar pasti dan lain-lainnya pasti akan naik,
sedangkan revisi komponen KHL untuk menyesuaikan harga komponen tersebut
dilakukan pada akhir tahun.
Kenaikan harga BBM juga dapat
berakibat naiknya biaya produksi yang menyebabkan kenaikan biaya produksi
sehingga membebankan kenaikan biaya produksi tersebut kepada pekerja, seperti
menunda pembayaran gaji, memotong gaji atau mengurangi jumlah pekerja. Seorang
anggota DPR asal Kepulauan Riau meminta Kementrian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (kemenakertras) untuk mengimbau Apindo agar tidak melakukan
hal-hal tersebut kepada karyawannya, akibat dampak kenaikan harga BBM yang
berdampak pada sektor Industri.
Masih ada solusi lain untuk
mengatasi kenaikan harga minyak dunia selain menaikkan harga BBM bila
Pemerintah mau kreatif dan tidak selalu mencari solusi yang paling mudah.
Seperti melakukan penghematan anggaran dengan melakukan diet ketat untuk tidak
belanja hal-hal yang tidak penting, memaksimalkan pendapatan pajak agar tidak
bocor dan lain-lainnya.
E. PENGANGGURAN
Dampak kenaikan harga bahan
bakar ini terhadap aktivitas ekonomi dikenal dengan istilah multiplier effect.
Misalnya jika BBM naik menjadi Rp 6.000/
liter maka akan menaikkan harga barang dan jasa, karena kenaikan harga bahan
bakar itu menjadi komponen penting dalam penentuan harga produk barang dan
jasa.
Ketika harga barang dan jasa
naik, dengan asumsi pendapatan masyarakat tetap maka daya beli masyarakat pun
turun. Bahkan sangat mungkin terjadi bahwa pendapatan masyarakat tidak selalu
naik sebanding dengan kenaikan harga BBM. Akibat lebih lanjut, jika harga
barang dan jasa naik maka produk domestik tidak dapat bersaing dengan produk
asing yang membanjiri Indonesia.
Dampak lebih lanjut adalah
penjualan industri turun, omzet turun, pendapatan masyarakat turun. Akibat
lebih lanjutnya adalah PHK dan naiknya angka pengangguran. Dalam waktu yang
bersamaan, ketika harga BBM akan naik, muncullah program bantuan tunai yang
digulirkan pemerintah dengan tujuan meredam dampak sosial ekonomi masyarakat,
yang disebut BLSM. Program bantuan tersebut bersifat konsumtif, sesaat, tampak
sebagai kebijakan tambal sulam, tidak dapat memberdayakan ekonomi masyarakat,
sering salah sasaran, dan justru akan menghambat tumbuhnya potensi-potensi
ekonomi masyarakat.
F. KENAIKAN
BBM BERDAMPAK TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN POKOK
Kenaikan harga BBM tidak dapat
dilihat dari satu aspek, tapi yang dikhawatirkan banyak pihak adalah multiplier
effect-nya terhadap harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. Sehingga bisa
dipastikan masyarakat kecil yang akan menerima dampak yang paling berat. Ini
yang seharusnya menjadi pertimbangan serius pemerintah sebelum mengambil
langkah menaikkan harga BBM.
APBN kita memang berat
menanggung seluruh kebutuhan pembangunan. Pemerintah melihat salah satu opsi
untuk menstabilkan APBN dengan mengurangi subsidi BBM. Sebagai gantinya,
pemerintah berencana mengalihkan sebagian biaya subsidi BBM dalam bentuk
bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga
BBM.
Jazuli Juwaini mengatakan,
dirinya memahami BLSM sebagai bentuk pengaman sosial untuk mengompensasi dampak
kenaikan BBM. Di luar efektifitas dan ketepatan sasaran dalam penyalurannya,
sejatinya BLSM hanya mengatasi persoalan dalam jangka pendek karena sifatnya
yang sementara dan tunai. “multiplier effect kenaikan harga BBM dampaknya
jangka panjang dalam menambah beban kehidupan masyarakat ekonomi lemah.
Dalam jangka panjang kehidupan
rakyat yang miskin akan semakin sulit. Jika kenaikan harga BBM tak terelakkan
maka pemerintah tak boleh merasa cukup dengan penyaluran BLSM. Pemerintah wajib
meningkatkan dan menggalakkan program-program pemberdayaan fakir miskin dengan
dukungan anggaran yang memadai dan manajemen program yang lebih terintegrasi,
transparan dan akuntabel, tepat sasaran, dan terukur (targetted).
Anggaran kemiskinan dalam APBN
saat ini baru berupa bantuan sosial sekitar Rp
60 triliun yang tersebar di sekitar 19 kementerian/lembaga. Sayangnya
anggaran sebesar itu tidak terkoordinasi dengan baik, lemah dalam perencanaan
dan implementasi yang dapat dilihat dari serapan anggaran, sehingga tidak
berdampak signifikan pada penanggulangan kemiskinan.
Adapun rincian subsidi
tersebut untuk subsidi BBM, LPG, BBN (Rp
137,4 triliun) , listrik (Rp 65
triliun) dan alokasi cadangan risiko energi (Rp
23 triliun). Kedua, memberi ruang gerak pemerintah untuk membuat
kebijakan terkait harga BBM dengan mencabut pasal 7 ayat 6 uu no. 22 tahun 2011
serta upaya penanggulangan dampaknya. Jika hal ini terealisasi, angka defisit
APBN sebesar 2,23 tercapai seperti dalam usulan pemerintah.[3]
G. KENAIKAN
BBM DORONG PENGGUNAAN TRANSPORTASI UMUM
Perseroan Terbatas Eka Sari
Lorena Transport tbk (LORENA) menanggapi positif penaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) karena akan mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Penaikan
BBM itu akan mengurangi kendaraan pribadi sehingga mendorong masyarakat
menggunakan trasnportasi umum, dan kami diuntungkan.
Kenaikan harga BBM dampaknya
lebih terasa kepada mobil pribadi dan tidak berpengaruh signifikan terhadap
beban perusahaan di sektor transportasi. Kenaikan BBM itu lebih berdampak
kepada mobil pribadi, sedangkan bus menggunakan solar dan naiknya tidak besar.
Ia mengatakan bahwa di
negara-negara yang berkembang positif salah satunya dapat dinilai dari
transportasi umum yang baik. Dengan demikian, perseroan akan meningkatkan
kinerja. Apalagi pemerintah juga gencar melakukan pembangunan infrastruktur.
H. KENAIKAN
HARGA BBM BERISIKO MENINGKATKAN LAJU INFLASI
Harga BBM secara historis
merupakan faktor yang dapat memacu laju inflasi ke level yang tinggi. Ekonom
menilai setiap kenaikan BBM bersubsidi sebesar 20% maka akan meningkatkan laju
inflasi tahunan sekitar 0,4%. Pemerintah yang sedang mempertimbangkan
meningkatkan harga BBM bersubsidi tentunya akan berdampak pada percepatan inflasi.
Inflasi yang berakselerasi akan memaksa BI untuk meningkatkan level suku bunga
acuannya, bi rate. Sebagai acuan suku bunga, peningkatan bi rate akan diikuti
oleh peningkatan suku bunga pinjaman dan kemudian suku bunga simpanan di
perbankan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Isu kenaikan harga BBM subsidi
sudah muncul sejak setahun lalu. Isu ini terus berkembang hingga muncul rencana
membatasi pemakaian BBM subsidi. Sejak itu banyak spekulan yang bermain di
bisnis ini mencoba mengambil untung. Caranya BBM ditimbun, dan harga pun
melambung tinggi.
Kenaikan harga BBM memang pada
dasarnya tidak dapat dipungkiri sehubungan dengan berbagai faktor-faktor baik
internal dan eksternal yang menekan perekonomian negara. Meroketnya hutang
akibat peningkatan ABPN yang harus dialokasikan untuk subsidi BBM. Selain itu,
demi mewujudkan peningkatan daya beli masyarakat dan kemandirian perlu adanya
upaya untuk terus merangsang masyarakat demi tidak berpangkunya pada subsidi
yang diberikan oleh pemerintah. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek
tersebut, menerima kebijakan pemerintah untuk melakukan pengurangan subsidi BBM
diharapkan dapat menjadi jawaban atas berbagai persoalan ini. Pemerintah harus
berani bersikap bahwa, beban anggaran akan semakin berat kalau tidak dinaikkan.
Namun, ada beberapa hal yang
perlu menjadi catatan untuk diperhatikan pemerintah. Rencana kenaikan harga BBM
subsidi telah disambut dengan berbagai aksi demonstrasi, mulai dari mahasiswa
hingga buruh.
B. SARAN
Terlambatnya respons
pemerintah untuk mengelola ekspektasi inflasi akan membuat tingkat inflasi
tahun ini bergerak liar dan memberikan dampak yang tidak terlalu menggembirakan
bagi perekonomian Indonesia. Karena itu, beberapa langkah harus mendapat
prioritas pemerintah dan BI untuk meredam ekspektasi inflasi.
1. Pemerintah
harus lebih fokus dan inovatif untuk menjaga dan memperbaiki manajemen stok
sebagai jaminan bahwa barang (juga jasa), khususnya barang kebutuhan pokok,
tersedia di pasaran pada tingkat harga wajar. Selain memperbaiki jalur
distribusi, pemerintah juga harus mempersiapkan diri secara matang untuk
melakukan operasi pasar.
2.
Penegakan hukum untuk meredam munculnya motif-motif spekulatif, seperti
penimbunan BBM dan barang kebutuhan pokok lainnya, perlu lebih diintensifkan.
Dalam kaitan ini, pemerintah perlu lebih serius melakukan penataan sistem
monitoring dan evaluasi agar tindakan bisa segera dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan spekulatif. Aktivasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
perlu menjadi bagian dari penataan sistem monitoring dan evaluasi ini.
3. Menekan biaya produksi yang
selama ini membebani baik sektor pertanian atau industri. Dalam kaitan dengan
sektor pertanian,ada baiknya pemerintah menjamin stabilitas harga dan
ketersediaan beberapa saprodi (sarana produksi pertanian), seperti pupuk,
pestisida, dan benih. Dalam kaitan dengan sektor industri, fokus perhatian
harus lebih diarahkan untuk mengeliminasi faktor-faktor yang mendorong
munculnya fenomena ekonomi biaya tinggi (seperti biaya birokrasi dan pungutan
liar).
4. Untuk menjaga persepsi pasar bahwa inflasi
terkendali, ada baiknya BI tidak terlalu sensitif untuk menaikkan Bi rate.
Artinya, Bi rate sebaiknya tetap dipatok pada level 5,75 persen dan BI bisa
menggunakan instrumen moneter lainnya, seperti giro wajib minimum (GWM), untuk
menstabilkan likuiditas.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuningsih,
Endang, 2012. Dampak Kenaikan Harga Minyak
Abimanyu, Anggito. 2012. "Kenaikan Harga BBM".
KOMPAS, 1 Maret 2012.
http://candranopitasari.blogspot.com/2012/04/dampak-dan-kebijakan-pemerintah.
html
http://www.citizenjurnalism.com/world-news/indonesia/cj-dpr-ri-news/kenaikan-bbm
-berdampak-terhadap-kenaikan-harga-bahan-pokok/
http://www.investor.co.id/national/kenaikan-bbm-dorong-penggunaan-transportasi-
umum/63147
http://premierinvestment.wordpress.com/2013/05/07/pilihan-investasi-di-saat-kenai-
kan-harga-bbm/
+ komentar + 1 komentar
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut